Friday 1 April 2011

Ketika Langit Tak Selalu Biru

Akhir-akhir ini tampaknya menjadi masa-masa gelap bagi salah satu bank asing yang cukup terkenal di Indonesia. Belum selesai kehebohan salah satu officer mereka menipu dana nasabah hingga belasan Milyar Rupiah, terjadi lagi kasus pembunuhan yang dilakukan 'tukang tagih' bank tersebut terhadap salah satu nasabah yang melakukan protes atas tagihan kartu kredit mereka. Tampaknya nama bank itu kini banyak di-mention oleh banyak hinaan, serta sudah tidak di-follow oleh keberuntungan. #twitteraddicted

"Sepandai-pandainya tupai melompat, toh dia masih tupai juga. Sepandai-pandainya MD menyembunyikan kejahatannya, kini dia sudah  mendekam di balik jeruji besi juga."

Oke sekarang sudah cukup larut malam untuk membahas MD dan penipuannya itu, tapi kadang akal sehat saya masih agak sulit menemukan apa sebenarnya alasan keras kepalanya Nurdin Halid untuk mundur dari kursi jabatan ketua umum PSSI, sesulit saya menemukan alasan mengapa pula para anggota dewan di Senayan sana tetap kekeuh untuk membangun gedung dewan baru yang berharga triliunan Rupiah. Membaca beritanya di koran beberapa hari lalu membuat saya teringat jelas perkataan Almarhum Presiden Gusdur: 'Anggota DPR sekarang memang seperti anak TK..'

Apapun yang Anda baca di atas ini adalah kenyataan, dan bukanlah bagian dari April Mop. Have a nice weekend, gitu aja kok repot.. Salam.