Monday 28 June 2010

Dari Surabaya Hingga Afrika

Tahun 2010 berjalan sangat cepat, secepat gelaran piala dunia afrika selatan 2010 yang tidak terasa telah sampai pada babak perdelapan final. Banyak kejutan yang terjadi di ajang sepakbola empat tahunan itu, seperti juga kehidupan di tahun 2010 ini yang tidak selalu mulus. Tentu ada hal positif, ada juga yang negatif. Kepulangan awal Prancis dan Italia sebagai langganan juara piala dunia, adalah salah satunya. Hal ini tidaklah saya sesali, dan memang tidak ada yang perlu disesali. Karena dengan pulangnya dua tim itu -ditambah pulangnya Inggris yang dipukul 1-4 oleh tim panser Jerman 1-4 tadi malam- praktis piala dunia di tanah Afrika Selatan kali ini bertabur kejutan yang membuat pesta sepakbola mempertahankan prinsip 'penuh kejutan' dan 'sulit ditebak'-nya.

Dari Surabaya walaupun jauh dari pusat gegap gempita pesta sepakbola ini, namun kejutan yang terjadi tidak kalah hebatnya. Bagaimana tidak, dalam dua hari berturut-turut telah terjadi dua kebakaran hebat yang membakar habis pub dan diskotek RedboXX di area Pakuwon Trade Center, serta supermarket Sinar di kawasan Bintoro. Hal ini tentu sangat mengejutkan, ditambah lagi kedua tempat itu merupakan jujukan hiburan bagi banyak warga metropolis untuk mencari hiburan maupun untuk sekedar melepas penat. Yang lebih mengagetkan lagi kebakaran di RedboXX menelan 11 korban jiwa, sedangkan di Sinar mengakibatkan kerugian hingga miliaran rupiah.

Saya sendiri memilih untuk tidak terlalu menanggapi isu miring yang meluas pasca dua kebakaran ini. Bukanlah tidak peduli tapi deadline yudisium yang semakin dekat mengharuskan saya untuk segera mengurus segala urusan administrasi di UK Petra. Beginilah repotnya mengurus kesana kemari banyak kertas yang harus dikumpulkan dalam waktu dekat, hanya untuk sebuah gelar sarjana yang melengkapi proses empat tahun perkuliahan akademis. Semoga saja semua ini berguna bagi saya, dan kita semua. Salam.

Friday 4 June 2010

Marketing 2.0

Akhir-akhir ini situs jejaring sosial Facebook seakan telah menjelma menjadi sebuah iklan berjalan. Setiap kali saya membuka halaman web ini, ada saja iklan yang menawarkan produk yang saya lihat. Namun yang menarik iklan ini datangnya bukanlah dari produsen produk yang memasang iklan,tapi dari teman-teman kita sendiri di Facebook. Rekan kerja kita, teman semasa SMA, atau mungkin teman di bangku kuliah. Melihat hal ini saya jadi teringat sebuah teori dari pakar marketing terkenal, Hermawan Kartajaya:

"The World is still Round, the Market is already Flat."

Hal inilah yang telah dikatakan oleh Hermawan dimana nantinya produsen, suplier, dan konsumen seperti berada dalam satu garis horizontal. Seperti inilah yang telah terjadi saat ini di dunia Facebook. Di situs jejaring sosial yang begitu populer ini telah terbentuk sebuah wadah tempat jual beli yang bisa dijangkau oleh siapa saja, dan kapan saja. Dari laptop di kampus, dari handphone, dari BlackBerry miliknya, dan berbagai fasilitas lain.

Dulu saat di bangku SMP guru ekonomi saya berkata bahwa pasar adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli. Kalau teori ini memang benar, berarti saat ini Facebook telah menjadi sebuah pasar baru dimana penjual dapat dengan mudahnya bertemu pembelinya, yaitu teman mereka sendiri. Dengan mewabahnya Twitter, BlackBerry Messenger, dan jejaring sosial lain, maka pasar itu telah bertambah luas dan semakin besar pula potensinya. Salam.