Thursday 14 January 2010

kaki di kepala, kepala dimana?

Sudah cukup lama juga sampai akhirnya saya menulis posting kedua ini. Buat anda yang bertanya apa alasannya, jelas bukan karena hebohnya pansus bank century di DPR, bukan juga karena saya sedang sibuk menghitung koin untuk Prita Mulyasari, tapi memang beberapa urusan pribadi dan juga orang tua saya yang mengajak untuk ikut ke Malang menjadi penyebab utama terlambatnya posting ini muncul.

Tapi diam-diam saya juga mesyukuri perjalanan singkat namun padat ke Malang itu. Bukan karena apa-apa, tapi tampaknya rutinitas saya sebagai mahasiswa semester akhir yang sedang menyusun skripsi mengharuskan saya untuk bekerja tanpa kenal lelah menyelesaikan kata demi kata, halaman demi halaman, lembar skripsi yang pada akhirnya akan berakhir di gudang penyimpanan barang serba guna gedung P lantai 9.

Dengan asumsi e masih sama dengan mc², maka saya mulai berpikir bagaimana dengan ribuan mahasiswa lainnya di negeri ini, yang menyandang gelar sarjananya dengan 'membeli gelar'. Tema yang terkesan menggelitik ini juga sempat dibahas oleh salah satu produk rokok terkenal melalui iklannya yang memang kritis dan berbobot. Sarjana palsu, melahirkan pejabat palsu, pejabat palsu menghasilkan pekerjaan palsu, yang kemudian seperti efek bola salju menghasilkan kata-kata palsu, senyum palsu, kepuasan palsu, dan banyak kepalsuan lainnya.

Maka bukanlah tidak mungkin kalau lambat laun kasus seperti bank century kemudian terjadi dimana bank konyol dari negeri antah berantah itu mampu menyedot perhatian seluruh negeri dengan dana bailout triliunan rupiahnya. Maka ketika wakil presiden Boediono dan Menkeu Sri Mulyani sudah terjerat kasus ini dan harus menjalani pemeriksaan rutin layaknya Anggodo, toh sama saja kalaupun masuk penjara nasibnya tidak akan lari jauh dari nasib Artalyta Suryani alias Ayin yang sel penjaranya sekualitas dengan hotel berbintang dilengkapi laptop, ruang kerja, AC, dan ruang karaoke mewah.

Posting ini pun harus saya akhiri tanpa kesimpulan, tapi justru dengan pertanyaan yang harus kita pikirkan bersama, kaki di kepala, maka kepala ada dimana?
Sekian.

No comments: