Saturday 27 March 2010

Earth Hour 2010: antara Global Warming dan Bumi

Panas terik kota Surabaya tampaknya sudah akan mencapai puncaknya. Namun saya sendiri juga tidak dapat memprediksikan kapan musim hujan ini akan berakhir dan digantikan oleh musim kemarau. Seperti siang ini bahwa matahari bersinar amat sangat terang, namun bukan tidak mungkin nanti malam hujan deras -bahkan sangat deras- akan turun dan merusak rencana malam minggu yang sudah tertata rapi.

Inilah yang mungkin dinamakan musim tidak pasti. Tidak pasti kapan hujan, tidak pasti kapan panas. Satu hal yang pasti: DAMPAK GLOBAL WARMING AMAT TERASA. Ya, amat terasa. Bahwa cuaca yang tidak menentu, panas yang sudah melebihi batas Undang-undang manapun di dunia inilah yang merupakan bahwa global warming sudah sedemikian parahnya.

Namun masih saja ada orang yang menganggap enteng masalah ini. Ada saja yang pura-pura menutup mata tidak mau tahu akan global warming padahal sudah mengeluh keras-keras tentang panasnya kota kita di status akun Facebook miliknya. Namun diakui ataupun tidak, ini saatnya kita peduli.

Beruntungnya kita bahwa untuk peduli akan bumi kita tidak perlu menunggu kesempatan lama-lama, karena malam ini kesempatan itu akan datang. Ya, nanti malam. Siapapun kamu, dimanapun kamu saat ini, kamu juga punya kewajiban melindungi bumi kita ini. Ayo berpartisipasi dalam program 'EARTH HOUR 2010" dengan mematikan lampu selama satu jam saja pada pukul 20.30 sampai dengan 21.30 dan kamu telah membantu menguragi konsumsi listrik nasional yang artinya telah berhasil membantu melestarikan bumi kita ini.

Bukan kamu saja, tapi seluruh Asia, bahkan seluruh dunia akan berpartisi di program ini. Di Indonesia, aksi ini sudah dimulai sejak tahun 2008 silam namun hanya terbatas di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya.

No comments: