Friday 8 January 2010

secuil, atau sebongkah?

Akhir-akhir ini berita tentang politik seolah sudah menjadi makanan sehari-hari kita. Setelah kasus bank century, prita mulyasari, buku menguak gurita cikeas, lalu terakhir pertikaian di gedung DPR. Entah keributan macam apa lagi yang bisa terjadi di negeri ini, seolah ada sebuah bom waktu yang siap meledak kapanpun. Masyarakat kita seperti terombang-ambing oleh kondisi politik dalam negeri. Ketika tadi pagi sebuah stasiun televisi swasta tanah air -lagi-lagi- menyiarkan adu mulut antara Gayus Lumbuun dari PDIP dengan Ruhut Sitompul dari Demokrat, saya jadi teringat kata-kata Almarhum Mantan Presiden kita, Gus Dur, "Anggota DPR sekarang kayak anak TK.."

Namun di saat yang sama, kehidupan sehari-hari di kampusku yang tercinta seakan tidak terpengaruh sama sekali oleh hingar bingar politik di Senayan sana. Dosen-dosen ekonomi yang memang sudah sejak awalnya tidak bersahabat dengan suhu politik tanah air semakin tidak peduli dengan berita-berita buruan wartawan itu. Entah, karena memang sudah begitu jengah, atau malah sudah mulai mengangap berita politik kini tidak kalah panasnya dan tidak kalah ngawurnya dengan berita infotainment yang sekarang mulai mengruangi intensitas 'ngawurnya' pasca pertengkaran dengan Luna Maya.

Jadi setelah masyarakat kita tidaklah lagi percaya dengan politisi macam itu, harapan dikembalikan kepada kambing hitam yang paling mudah dihitamkan: MAHASISWA. Ya pemuda, kitalah yang sekarang digalang-galang mampu kembali membawa perubahan ke negeri yang sedang carut-marut ini. Sejarah mencatat, beberapa kali pemuda dan mahasiswa mampu membawa perubahan cukup besar di negara ini. Tak salah lagi rupanya perkataan Bung Karno yang fenomenal itu, "Berikanlah aku sepuluh pemuda, maka aku akan mengguncangkan dunia!"

Nah di tengah kondisi yang serba tidak pasti ini, masihkah ada harapan itu? Dan kalaupun ada, jumlahnya apakah secuil atau sebongkah? Salam.

4 comments:

Asreee said...

tp kadang bkan mahasiswanya nggak mau bela negara.cuman,persepsi terhadap pemuda skr tuh udah nggak kayak jaman soekarno bukan?
mahasiswa cuman dianggep urakan waktu demo(emank bener sih)
itu yg kadang bkin kita dipandang setengah mata.

kalo buat aku mikirnya gini,
skripsi aja udah susah gitu kaaaaaaannnnnn
apalagi mau bela negara.

see you around!^^
keep blogging yaw

Agung Putrajoyo said...

yep.. daripada aksi jalanan ato apa gt, lebi baek lagi kalo peran mahasiswa d bidang pendidikan n akademis aja.. hohohho..

thankss mbak asri.. hahahaha.. XD

Michael (TX Tanjung Perak) said...

bro ga juga ga mau kalah nih. ada juga inovatedlife.blogspot.com

Agung Putrajoyo said...

okeh2.. semangat ya nulis blog'nya bro.. hehehehe.. salam cesium.. halah.. wkwkwkwk..