Sunday 4 March 2012

2012: easy, breezy, get away!

Beberapa hari yang lalu, terjadi sesuatu yang cukup langka. Sesuatu yang terjadinya hanya empat tahun sekali. Itu adalah 29 Februari 2012. Ya, tanggal yang hanya datang di tahun kabisat. Beberapa teman yang kebetulan berulang tahun di tanggal itu merayakannya secara agak berlebihan. Maklum, mengingat ulang tahun mereka secara resmi dapat dirayakan hanya sekali dalam empat tahun.

Tahun naga air dibuka dengan banyak kesibukan baru, rutinitas baru. Sebut saja meeting awal tahun tim SME atau sering disebut Risk Clinic yang tahun ini diadakan di Kota Malang, Jatim. Tepatnya lagi di hotel Santika Premiere yang terletak di gerbang masuk kota yang sangat indah dan tertata rapi itu. Selama 2 hari penuh dijejali materi serta arahan strategi untuk tahun 2012 cukup membuat kepala penuh rupanya. Beruntung sebelum kembali ke Denpasar kami sempat mengunjungi gunung Bromo yang sangat indah dan tersohor itu.

Gunung Bromo, Jawa Timur.
Gunung Bromo, diambil dari bahasa Sanskerta: Brahma, merupakan salah satu dewa utama dalam Agama Hindu, merupakan gunung api yang masih aktif dan terkenal sebagai objek wisata yang tersohor di Provinsi Jawa Timur. Bromo mempunyai ketinggian 2.392 meter di atas permukaan laut itu berada dalam empat wilayah, yakni Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Kabupaten Malang. Bentuk tubuh Gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai dengan kaldera atau lautan pasir seluas sekitar 10 kilometer persegi.
Gunung Bromo mempunyai sebuah kawah dengan garis tengah ± 800 meter (utara-selatan) dan ± 600 meter (timur-barat). Sedangkan daerah bahayanya berupa lingkaran dengan jari-jari 4 km dari pusat kawah Bromo.

Berangkat dari Kota Malang sekitar jam 1 dini hari, perjalanan ke Gunung Bromo terasa penuh perjuangan melawan kantuk. Namun berbekal semangat yang masih tersisa, serta cerita akan keindahan gunung berapi ini, kami berangkat dengan menggunakan Kijang Innova yang telah kami pinjam dari malam sebelumnya. Pak Hendrik, driver kami pagi itu tampaknya sudah sangat hafal dengan rute ke Gunung Bromo. Sekitar 2 jam perjalanan kami tempuh dengan sangat lancar, hingga tiba di area parkir, dimana untuk naik ke area yang disebut Penanjakan 1 haruslah menggunakan mobil jeep, yang sudah kami pesan sebelumnya.


Sightseeing Bromo.
Dan benar saja, begitu menaiki Penanjakan 1, kami mulai tidak sabar untuk menantikan sunrise. Akhirnya setelah sekian lama menunggu, matahari mulai malu-malu muncul dan menghiasi indahnya Gunung Bromo pagi itu. Dari yang pernah gue baca, sunrise di bromo sering disebut sebagai breathtaking moment alias moment yang bisa membuatmu tercengang sampai lupa bernafas. Setelah puas berfoto-foto, kami melanjutkan perjalanan menuju ke kawah Bromo. Jalan yang terjal dan berbatu, berdampingan dengan jurang lebar, membuat kami merem melek. Sedangkan driver jeep yang kami sewa disana, dengan santainya mengemudikan jeep dengan sibuk menghirup rokok Dji Sam Soe.

Mencari Sesuap Nasi.
Pemandangan di kawah Bromo ternyata tidak kalah mencengangkan, hamparan pasir yang sangat luas, Pura ditengah-tengah gunung, warga lokal yang sibuk menjajakan tumpangan kuda kepada wisatawan membuat satu kata yang cukup menyimpulkan segalanya: AMAZING. Sayang waktu ak banyak, akhirnya segera kami kembali ke Kota Malang untuk mengejar pesawat menuju ke Denpasar. Setelah mengambil barang di hotel, mengurus proses check out, kami segera menuju ke Bandara Abdul Rachman Saleh, Malang. Dalam hati masing-masing kami berjanji, untuk suatu saat kembali lagi ke tempat yang sangat indah itu, Gunung Bromo. Dengan kantung mata yang mengantuk, perut yang lapar, namun semangat dan jiwa yang baru kami kembali ke Denpasar. Bromo telah mengajarkan kami banyak hal, akan kekuasaan dan keajaiban Tuhan. Terima kasih Tuhan telah memberi Indonesia pemandangan dan tempat seindah ini.

Denpasar, 4 Maret 2012.



No comments: